Queen of Katwe (2016) - putri catur

Sebuah film bergambarkan catur menarik perhatian saya, di tengah suntuknya keseharian yang hanya diisi dengan bekerja. Saya mulai menyetel film tersebut sepulang kerja dan setelah mandi tentunya. Siapa sangka, film tentang catur bisa seseru ini dan sangat mengharukan. Terlebih lagi, film ini berdasarkan kisah nyata.

Seorang bocah perempuan bernama Phiona Mutesi tertarik dengan dunia catur sejak dikenalkan oleh gurunya terhadap permainan papan yang gak ada matinya ini. Sebuah permainan sederhana yang tak pernah lekang oleh waktu. Phiona berasal dari keluarga yang tak mampu, ia tinggal di lingkungan kumuh dan tidak bersekolah. Phiona beruntung karena di tempat sekitar rumahnya terdapat seorang guru relawan yang mau mengajar anak-anak seperti Mutesi.


Setelah berlatih selama beberapa waktu, Phiona ini nampak mahir dan sepertinya punya bakat di bidang catur. Bahkan ia dapat melihat beberapa langkah kedepan dari lawannya. Kemenangan demi kemenangan menjadi tak terelakkan, Phiona kemudian mulai terbang ke luar negeri untuk mengikuti turnamen catur bergengsi. Tapi tentu saja perjalanan Phiona tidaklah mudah, ia juga sempat mengalami kekalahan dan berbagai kendala termasuk konflik internal dengan keluarganya. Phiona bahkan sempat hampir menyerah.

Dengan dukungan ibunya yang penuh dengan kasih dan kesabaran serta gurunya yang telah mengorbankan segalanya, akhirnya Phiona Mutesi bisa bangkit kembali.

Pada saat kamu menonton film ini, kamu akan menyadari bahwa film ini tak hanya ingin menyampaikan soal catur. Banyak hal yang bisa kamu dapat dari Queen of Katwe.



Sayangnya..

Sayangnya, Disney nampaknya kurang memperhatikan film ini sehingga pemasarannya menjadi sangat kurang. Padahal film ini sangatlah kreatif dan bagus buat semua kalangan. Menggambarkan sebuah permainan catur ke dalam film tidaklah mudah, untuk itu sang pembuat film harus pintar dalam menjabarkan ceritanya tanpa mengurangi rasa ketertarikan penonton. Dan memang mereka telah sukses menjadikan Queen of Katwe sebagai salah satu film favorit saya tahun ini.

Menurut saya Queen of Katwe patut mendapatkan Oscar. Adegan favorit saya adalah saat para anak dari lingkungan kumuh yang bertanding melawan para anak orang kaya di sebuah sekolah besar pula. Tentunya akan jadi pertandingan yang menarik bagi pihak anak-anak miskin. Tapi di dalam permainan catur, harta dan kekuasaan tidaklah berguna. Melainkan seberapa hebat pikiranmu dalam menuntutmu menuju kemenangan di atas papan catur.

Adegan di ending saat para pemain film dan para "real people" sedang berjejeran dan menatap ke arah penonton menyadarkan saya bahwa Queen of Katwe adalah salah satu alasan saya mencintai film.